sahabatpk.com - Beberapa ada yang merasa gugup, gemetar, dan bingung yang menjalar
disertai dengan emosi tak terkendali. Anda tidak dapat menjelaskan
apa-apa. Itulah yang disebut cinta. Anda sedang jatuh cinta! Dan, ya!
Cinta itu mirip seperti narkoba yang dapat membuat perasaan seseorang
melayang-layang.
Pernahkah Anda bertanya mengapa jatuh cinta sampai memiliki efek begitu
dahsyat? Memiliki efek candu, memabukkan, dan terkadang dapat melakukan
berbagai hal yang biasanya tidak Anda lakukan demi cinta.
Nah, di sini sains akan menjawab mengapa cinta mampu menghipnotis manusia sampai begitu dahsyatnya.
Yang
pertama, otak Anda memiliki dua sisi, yakni rasional dan irasional.
Cinta berada di sisi rasional yang berhubungan dengan hati. Anda tidak
pernah berpikir dua kali saat jatuh cinta. Inilah sebabnya mengapa
banyak orang menyebut cinta itu buta. Anda akan selalu beranggapan bahwa
semuanya adalah hal yang wajar. Rasional.
sahabatpk.com - Para ilmuwan mengamati
aktivitas otak orang yang sedang jatuh cinta dalam tahap 'cinta
banget'. Mereka menemukan bahwa ada kebahagiaan yang hadir ketika
seseorang sedang jatuh cinta. Bahkan hal sekecil apapun yang di lakukan
oleh orang yang dicintainya, maka dia akan sangat bahagia. Itulah
sebabnya terkadang Anda bahagia hanya karena orang yang Anda cintai
sekadar mengucapkan selamat pagi lewat telpon atau tersenyum manis kala
bertemu.
Nah, khusus untuk kasus yang ini, para ilmuwan mengatakan bahwa korteks
frontal di otak jarang bekerja dengan baik pada orang yang sedang jatuh
cinta. Korteks yang bertanggung jawab agar seseorang berpikir rasional
dan mekanisme pengambilan keputusan tidak bisa optimal. Hal ini
disebabkan oleh perasaan bahagia yang terlalu besar dan mempengaruhi
otak serta pikiran.
Coba bayangkan, ada beberapa pasangan yang
langsung memaafkan kekasihnya hanya dengan melihat foto-foto berdua
mereka saat mesra. Tidak ada keraguan, sebesar apapun kemarahan itu maka
akan sirna. Inilah mengapa orang yang sedang jatuh cinta terkadang
tidak berpikir jernih. para ilmuwan mengatakan hal ini terjadi karena
otak 'dibunuh' secara fungsional oleh cinta dan hati yang menyatu.
sahabatpk.com - Kedua,
orang jatuh cinta sering kali tidak melihat keburukan pasangannya dan
cenderung memuji karena hanya tampak kebaikannya saja. Mengapa demikian?
Para
ilmuwan mengatakan bahwa sisi rasional pada otak akan gelap saat Anda
jatuh cinta. Anda hanya akan menganggap orang yang Anda cintai selalu
bagus. Maka tak heran jika ada dua sahabat yang kemudian bermusuhan
karena salah satu di antara mereka tidak setuju sahabatnya pacaran
dengan orang (misalnya Si A). Jelas, dia akan membela pacarnya dan
berusaha meyakinkan sahabatnya bahwa dia sudah menemukan orang yang
tepat. Padahal belum tentu. Hal seperti inilah yang sering kita jumpai
namun tidak banyak orang yang menyadarinya.
Tidak hanya itu,
bagian otak yang biasanya berfungsi mengontrol rasa takut cenderung
'mati' atau tidak berfungsi ketika jatuh cinta. Itulah sebabnya banyak
orang yang melakukan berbagai macam cara demi cinta. Termasuk di
antaranya membunuh karena cemburu, melawan orang tua karena telanjur
jatuh cinta, dan lain-lain.
sahabatpk.com - Itulah penjelasan menurut sains mengapa jatuh cinta mampu menarik seseorang merasa melayang dan mabuk. Semoga bermanfaat.